Barangkali itu sebagian tanggapan yang terlontar manakala membaca judul di atas. Dan ujung-ujungnya, tidak jadi deh memulai menulisnya. Sabar... jangan dulu ambil kesimpulan sebelum tuntas membacanya,makanya daripada gagal paham,mari simak dengan baik pemaparannya.
![]() |
Sumber Foto: Dokumentasi Salinan, S.Pd. |
Baiklah,daripada dibikin penasaran,mari kita bahas apa yang di maksud dengan 2M tersebut.
Yang dimaksud dengan modal awal untuk memulai menulis adalah 2M di sini bukanlah 2 milyar.Modal untuk memulai menulis itu tidaklah sebesar itu nilainya,malah boleh dibilang modal awal untuk memulai menulis itu sangat murah dan mudah di dapat.Jadi makin penasaran nih, apa sih 2M yang murah dan mudah di dapat itu?Inilah jawabannya.
1. M yang pertama adalah “MAU”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),pengertian dari kata “MAU” adalah sungguh-sungguh suka hendak;suka akan;sudi.Dan kata turunannya adalah kemauan.Jadi jika kita sudah mengikrarkan diri mau menulis,maka kita sudah mau bersungguh-sungguh untuk memulai menulis.Dan itulah sebabnya kenapa M yang pertama adalah MAU,karena semua berawal dari sebuah kemauan.Kemauan seseorang untuk memulai menulis,dapat memotivasi dirinya untuk memulai menulis.Setelah orang mempunya kemauan untuk menulis,biasanya akan muncul sebuah rintangan,bukan rintangan dari orang lain,akan tetapi rintangan dari dirinya sendirinya.Makanya menulisnya tidak jadi-jadi.Nah,di antara rintangan tersebut di antaranya adalah:
a) Bingung darimana harus memulai
Mulailah dari apa yang ada di hati kita,lalu curahkan dalam bentuk tulisan.Atau mulailah dari pengalaman yang pernah dialami oleh kita.Tulislah!Abaikan rasa takut ini dan itu.Fokus saja sama yang ada dalam hati sampai selesai.Dan jangan terburu-buru,setelah selesai,lanjut pada tahap proffreading.Apa itu proofreading?Proofreading atau dengan kata lain uji baca adalah membaca ulang tulisan yang baru saja selesai kita tulis.Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah dalam tulisan kita tersebut ada kesalahan atau tidak.
b) Takut salah
Berhubungan dengan rasa takut dalam menulis,ada beragam rasa takut misalnya:
1) Takut salah dalam cara penulisan
Untuk mengatasi rasa takut ini,ada beberapa hal yang bisa direkomendasikan.Seorang penulis harus memiliki :
a. PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
b. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
c. Tesaurus
d. Berdiskusi atau bertanya kepada teman-teman di komunitas
2) Takut buku karyanya tidak dibaca orang
Diakui atau tidak, rasa takut buku kita tidak dibaca orang,ada dalam relung kita.Jangan patah semangat,teruslah menulis tanpa harus dibayang-bayangi hal tersebut.
3) Takut isi tulisan yang disampaikannya salah
Ini adalah pertanda yang bagus,karena sifat seorang penulis di antaranya adalah harus mempunyai rasa tanggungjawab moril dengan apa yang ditulisnya.Bukan berarti harus di dramatisir dengan rasa takut ini,akan tetapi jadikan rasa takut ini sebagai rambu-rambu dalam menulis agar kita senantiasa berhati-hati.
2. M yang kedua adalah “MAMPU”
Ketika kemauan kita sudah di eksekusi,dalam arti kita sudah mulai berani menulis,maka kemampuan sebagai turunan dari kata “Mampu”,akan spontan mengikuti,karena seorang penulis adalah seorang pembelajar.Dia akan mengatasi setiap kendala yang dihadapinya ketika sedang menulis.Dia akan belajar dan mencari solusi,sehingga kemampuannya terasah.Lalu pertanyaan lain muncul,”Dengan cara apa sih kemampuan itu terasah?”.Atau “Di tempat mana sih kemampuan itu dapat terasah?”.Kemapuan seseorang dapat terasah dengan cara:
a) Sering membaca buku karya orang lain
Dengan seringnya kita membaca buku karya orang lain,wawasan kita akan bertambah,kita akan menemukan kosa kata baru sebagai referensi kepenulisan kita,dan seribusatu manfaat lainnya.
b) Bergabunglah dengan komunitas penulis
Dengan bergabungnya kita di dalam komunitas kepenulisan,kita akan memperoleh ilmu tentang kepenulisan,kita bisa saling berbagi pengalaman,kita bisa berdiskusi untuk pemecahan masalah yang kita temukan,kita bisa saling bantu,bertambah relasi dan networking,serta seribusatu manfaat lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan kita.
c) Sering ikut perlombaan menulis
Kerika kita sudah bersosialisasi dan bergabung dengan orang-orang yang mempunyai pasion yang sama,banyak sekali peluang dan ruang sebagai sarana mengembangkan kemampuan menulis kita.Flyer-flyer lomba yang ada korelasinya dengan dunia kepenulisan kita bertebaran di group komunitas.Bahkan mungkin karena relasi dan jaringan komunikasi kita sudah tersebar,kotak email masuk kita banyak dikirimi flyer-flyer lomba.Dan itu adalah peluang untuk meningkatkan kemampuan menulis.Tinggal bagaimana kita mempertahankan semangat kemauan kita dalam menulis,agar tidak lantas menjadi kendor.
Terimakasih dan semoga bermanfaat!
Salam Literasi!
Yang dimaksud dengan modal awal untuk memulai menulis adalah 2M di sini bukanlah 2 milyar.Modal untuk memulai menulis itu tidaklah sebesar itu nilainya,malah boleh dibilang modal awal untuk memulai menulis itu sangat murah dan mudah di dapat.Jadi makin penasaran nih, apa sih 2M yang murah dan mudah di dapat itu?Inilah jawabannya.
1. M yang pertama adalah “MAU”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),pengertian dari kata “MAU” adalah sungguh-sungguh suka hendak;suka akan;sudi.Dan kata turunannya adalah kemauan.Jadi jika kita sudah mengikrarkan diri mau menulis,maka kita sudah mau bersungguh-sungguh untuk memulai menulis.Dan itulah sebabnya kenapa M yang pertama adalah MAU,karena semua berawal dari sebuah kemauan.Kemauan seseorang untuk memulai menulis,dapat memotivasi dirinya untuk memulai menulis.Setelah orang mempunya kemauan untuk menulis,biasanya akan muncul sebuah rintangan,bukan rintangan dari orang lain,akan tetapi rintangan dari dirinya sendirinya.Makanya menulisnya tidak jadi-jadi.Nah,di antara rintangan tersebut di antaranya adalah:
a) Bingung darimana harus memulai
Mulailah dari apa yang ada di hati kita,lalu curahkan dalam bentuk tulisan.Atau mulailah dari pengalaman yang pernah dialami oleh kita.Tulislah!Abaikan rasa takut ini dan itu.Fokus saja sama yang ada dalam hati sampai selesai.Dan jangan terburu-buru,setelah selesai,lanjut pada tahap proffreading.Apa itu proofreading?Proofreading atau dengan kata lain uji baca adalah membaca ulang tulisan yang baru saja selesai kita tulis.Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah dalam tulisan kita tersebut ada kesalahan atau tidak.
b) Takut salah
Berhubungan dengan rasa takut dalam menulis,ada beragam rasa takut misalnya:
1) Takut salah dalam cara penulisan
Untuk mengatasi rasa takut ini,ada beberapa hal yang bisa direkomendasikan.Seorang penulis harus memiliki :
a. PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
b. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
c. Tesaurus
d. Berdiskusi atau bertanya kepada teman-teman di komunitas
2) Takut buku karyanya tidak dibaca orang
Diakui atau tidak, rasa takut buku kita tidak dibaca orang,ada dalam relung kita.Jangan patah semangat,teruslah menulis tanpa harus dibayang-bayangi hal tersebut.
3) Takut isi tulisan yang disampaikannya salah
Ini adalah pertanda yang bagus,karena sifat seorang penulis di antaranya adalah harus mempunyai rasa tanggungjawab moril dengan apa yang ditulisnya.Bukan berarti harus di dramatisir dengan rasa takut ini,akan tetapi jadikan rasa takut ini sebagai rambu-rambu dalam menulis agar kita senantiasa berhati-hati.
2. M yang kedua adalah “MAMPU”
Ketika kemauan kita sudah di eksekusi,dalam arti kita sudah mulai berani menulis,maka kemampuan sebagai turunan dari kata “Mampu”,akan spontan mengikuti,karena seorang penulis adalah seorang pembelajar.Dia akan mengatasi setiap kendala yang dihadapinya ketika sedang menulis.Dia akan belajar dan mencari solusi,sehingga kemampuannya terasah.Lalu pertanyaan lain muncul,”Dengan cara apa sih kemampuan itu terasah?”.Atau “Di tempat mana sih kemampuan itu dapat terasah?”.Kemapuan seseorang dapat terasah dengan cara:
a) Sering membaca buku karya orang lain
Dengan seringnya kita membaca buku karya orang lain,wawasan kita akan bertambah,kita akan menemukan kosa kata baru sebagai referensi kepenulisan kita,dan seribusatu manfaat lainnya.
b) Bergabunglah dengan komunitas penulis
Dengan bergabungnya kita di dalam komunitas kepenulisan,kita akan memperoleh ilmu tentang kepenulisan,kita bisa saling berbagi pengalaman,kita bisa berdiskusi untuk pemecahan masalah yang kita temukan,kita bisa saling bantu,bertambah relasi dan networking,serta seribusatu manfaat lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan kita.
c) Sering ikut perlombaan menulis
Kerika kita sudah bersosialisasi dan bergabung dengan orang-orang yang mempunyai pasion yang sama,banyak sekali peluang dan ruang sebagai sarana mengembangkan kemampuan menulis kita.Flyer-flyer lomba yang ada korelasinya dengan dunia kepenulisan kita bertebaran di group komunitas.Bahkan mungkin karena relasi dan jaringan komunikasi kita sudah tersebar,kotak email masuk kita banyak dikirimi flyer-flyer lomba.Dan itu adalah peluang untuk meningkatkan kemampuan menulis.Tinggal bagaimana kita mempertahankan semangat kemauan kita dalam menulis,agar tidak lantas menjadi kendor.
Terimakasih dan semoga bermanfaat!
Salam Literasi!
Post a Comment